Senin, 05 September 2022

What do you think about Accounting?

Hai teman-teman, 

sebelum mempelajari lebih jauh dan lebih dalam tentang Akuntansi, saya ingin mengetahui apa yang terpikir oleh teman-teman jika mendengar kata "Akuntansi".

Kalimat di atas selalu saya ucapkan ketika saya hendak mengajarkan Akuntansi kepada siswa/mahasiswa saya. Menariknya, selama saya mengajar Akuntansi kurang lebih 9 tahun, jawaban yang terucap tidak jauh berbeda dan bisa saya sederhanakan menjadi 3 kata. 

Kata yang pertama adalah "Susah"

Banyak yang berpikir bahwa Akuntansi itu susah. Biasanya anggapan "susah" tersebut terbentuk dari rumor yang beredar. Bisa jadi ke-"susah"-an yang disebarkan dalam rumor tersebut bukan berawal dari materi akuntansinya. Melainkan dari pihak individu, baik individu yang belajar maupun yang mengajar. Berdasarkan pengalaman saya diajar dan mengajar Akuntansi, kedua faktor individu ini sangat memainkan peran yang besar. 

Beruntungnya saya adalah ketika dulu saya pertama kali mengenal Akuntansi, saya dikenalkan oleh seorang pengajar yang hebat. Beliau bisa dibilang guru yang galak, hanya bahasa yang digunakan Beliau ketika mengajar memudahkan saya untuk memahami apa itu akuntansi. Di situlah saya merasa jatuh cinta pada pengajaran pertama tentang Akuntansi. Pengalaman inilah yang membawa saya untuk terjun dan mendalami akuntansi. 

Pertanyaannya adalah apakah saya pernah mengalami ke-"susah"-an ketika belajar akuntansi?

Jawabannya adalah tentu saja pernah. Sewaktu saya kuliah, saya sering mendapatkan pengajar yang membuat Akuntansi terkesan sulit. Bahasa pengajaran yang diberikan membuat saya tidak mengerti apa yang sedang diajarkan oleh Beliau-Beliau. Hal inilah yang memotivasi saya untuk membaca buku-buku textbook yang full bahasa inggris dengan bahasa inggris saya yang pas-pasan kala itu. Dan hasilnya, apakah saya paham? TIDAK!. Saya hanya paham disaat mau mengerjakan UTS dan UAS saja, setelah itu saya kembali tidak paham.

Lantas, apa yang menjadikan saya tetap berada di jalur ini?

Singkat cerita, kala itu saya merasa terpanggil untuk mengajar di suatu sekolah swasta di Bandung. Tentunya untuk bisa mengajarkan sesuatu, maka saya perlu belajar dulu kan. Nah, di waktu itulah saya baru bisa memahami semua hal yang dulunya saya tidak paham arah logikanya. Materi yang dulunya saya anggap sulit ternyata ada celah pemahaman "kunci" yang bisa membuat kita mudah memahaminya. "Kunci-kunci" yang saya temukan itulah yang saya bagikan kepada siswa saya di kala itu dengan menggunakan penyederhanaan bahasa agar lebih mudah dipahami. 

Panggilan itulah yang membawa saya nyaman berjalan di jalur ini dan memiliki harapan siswa/mahasiswa saya pun akan mengalami kenyamanan yang sama jika bertemu dengan saya.

Kata yang kedua adalah "Ribet"

Akuntansi memang terkenal ribet sih. Jika di SMA/SMK, belajar akuntansi dibatasi dengan tidak diperkenankan menggunakan komputer. Padahal, hampir semua materi akuntansi itu beririsan dengan tabel. Sedikit-dikit buat tabel, mulai dari tabel jurnal, tabel buku besar, tabel neraca saldo, apalagi tabel kertas kerja yang panjang banget. Tujuan diminta membuat tabel dan menulis dengan rapi adalah untuk menerapkan nilai bahwa menjadi seorang Akuntansi kelak perlu teliti dan akurat dalam perhitungan. Pembukuan yang rapi adalah nilai dasar dari seorang Akuntan yang profesional.

Jadi apakah saya setuju jika Akuntansi dianggap "ribet"? Ya! Ribet ketika belajar di awal, hanya pengaplikasiannya nanti tidak ribet kok, banyak tools/aplikasi yang nantinya akan membantu Akuntan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dengan tidak terpaku pada ke-"ribet"-an yang ada.

Kata yang terakhir adalah "Rumit"

Banyak yang bilang akuntansi itu rumit. Anggapan rumit ini terbentuk karena kecenderungan akuntansi adalah menghitung angka yang kadang jumlahnya bisa milyar, triliun, atau bahkan lebih dari itu. Ditambah lagi dengan adanya aturan-aturan dasar yang mewajibkan hasil yang "seimbang" atau dikenal dengan istilah "balance". 

Tingkat kerumitan ini bisa diminimalisir dengan pemahaman yang kuat akan konsep dasar dari Akuntansi. Ketika konsep dasar Akuntansi ini sudah tertanam kuat, apapun bentuk masalah yang dihadapi ketika melakukan perhitungan akuntansi, semuanya bisa diselesaikan dengan baik. Konsep dasar ini akan menjadi logika dasar kita dalam menyelesaikan permasalahan Akuntansi. 

Selain itu, perlu digarisbawahi bahwa Akuntansi itu tidak melulu tentang perhitungan angka saja, tetapi ada juga hal-hal non-angka yang dijadikan dasar berpikir. 

Tonton juga: What is Accounting?

Gimana? Apakah semakin penasaran tentang Akuntansi? Simak tulisan-tulisan berikutnya di blog ini ya agar wawasan tentang Akuntansi menjadi semakin terbuka. Yuk belajar!


Miss_Lintang

0 komentar:

Posting Komentar